Selasa, 19 Mei 2009

Jatah Beras Orang Miskin Antara Tidak Dapat dan Berulat

Jatah Beras Orang Miskina

Antara Tidak Dapat dan Berulat

M Gunawan Purba

Global Pematangsiantar

Orang miskin di Kelurahan Kebun Sayur Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar merasa semakin menderita. Jatah raskin (beras miskin) yang mereka harap, tidak bisa mereka peroleh. Ada 60 Kepala Keluarga (KK) mengaku tidak mendapat, saat pembagian berlangsung di kelurahan, Senin (6/4).

Sedangkan kelompok miskin yang mendapat, tetap saja merasa derita mereka tidak juga berkurang. Malah ada yang mengaku, derita yang mereka alami semakin bertambah. Beras jatah yang dibagi pihak kelurahan berulat, berdebuh dan berkutu, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. “Memang kami orang miskin. Tapi, apakah kami harus memakan beras berkutu, berdebuh dan berulat. Sedih kali nasib ini”, keluh salah seorang warga miskin.

Tumpal Marpaung, mengaku sebagai orang miskin yang tidak mendapat jatah raskin di tahun 2009 ini. Padahal, ditahun 2008 lalu, Marpaung masih memperolehnya. Bahkan ia masih mendapat jatah bantuan langsung tunai (BLT) beberapa hari lalu.

Saat pembagian raskin kemarin, Tumpal merasa keadilan telah tersisih. Ia bersama 59 KK warga miskin lainya-pun protes. Dengan tetap bertahan di kantor Lurah Kebun Sayur. Mereka tetap berharap mendapat jatah raskin. “Bagaimanalah bang, kami ini benar benar susah”, ungkapnya.

Tumpal Marpaung mengaku sudah mempertanyakan kebijakan Lurah Kebun Sayur, Trimo Toraja, yang terkesan pilih kasih, dengan menghilangkan jatah 60 KK warga miskin. Pasalnya, ditahun 2009 ada 407 KK yang mendapat jatah raskin. Sedangkan untuk pembagian kemarin, hanya 347 KK yang mendapat. Apalagi, tidak terdaftarnya kembali 60 KK sebagai penerima jatah raskin, dilakukan tanpa ada pemberitahuan kepada mereka.

Sedangkan Agus Nainggolan mengaku sangat terpukul, setelah tahu dirinya tidak lagi terdaftar sebagai penerima jatah raskin. Ketidakadilan yang ia rasakan semakin ia rasakan, ketika melihat sebagian penerima raskin terdiri dari orang orang yang mampu. Seperti warga yang memiliki rumah sendiri dan kontrakan, ia katakan ada yang mendapat jatah raskin. Ada juga yang memiliki mobil dan sepeda motor, tetap mendapatkan hyak untuk orang miskin tersebut. “Bagaimana tidak sedih. Yang mampu untuk makan malah diberikan. Tapi kami yang tidak mampu, malah tidak diberikan raskin”, ucap Agus Nainggolan, piluh.

Dari pantauan Global di kantor Lurah Kebun Sayur, tampak Mega br Sitimorang menunjukkan raskin yang ia peroleh berulat, banyak debunya dan berkutu. Ibu berkulit sawo matang ini, tampak sangat kesal mendapati beras yang ia beli seharga Rp 27 ribu untuk ukuran 15 kg, dalam kondisi tidak layak untuk dikonsumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar