Senin, 25 Mei 2009

Giliran Siantar Diserang DBD

Setelah Simalungun
Giliran Siantar Diserang DBD

M Gunawan Purba
Global Pematangsiantar

Lagi lagi demam berdarah dengue (DBD) merambah ke berbagai wilayah. Setelah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun, kini giliran Kota Pematangsiantar di “serangnya”. Persisnya di Jalan Bola Kaki, Kelurahan Banjar Kecamatan Siantar Barat.

Di Jalan Bola Kaki itu, seorang balita meninggal dunia, Sabtu (23/5), akibat serangan DBD. Korban itu adalah Dea Anggi Pratiwi (4,5). Korban meninggal setelah mendapat perawatan serius di rumah sakit Herna Medan. Bahkan, sebelum dibawa ke Medan, korban terlebih dahulu dirawat di rumah sakit Suaka Insan Pematangsiantar.

Ibunda korban, Sri Muliani mengaku kalau dirinya tidak mengetahui kalau anaknya (korban), dijangkiti penyakit demam berdarah. Namun setelah diberi obat penurun panas, suhu tubuh Dea Pratiwi tidak juga normal, Sri Muliani-pun membawa korban ke rumah sakit Suaka Insan. Meski awalnya, ibunda korban menduga kalau anaknya terkena penyakit typus. Karena tidak ada tanda bercak merah di tubuh korban saat itu.

Dari rumah sakit Suaka Insan itulah, akhirnya diketahui kalau anaknya itu positif DBD dan dikuatkan oleh pihak medis rumah sakit Herna Medan, beberapa hari kemudian. Sedihnya, setelah menjalani perawatan secara medis, korban yang lagi linca lincanya itu, harus direlakan pergi untuk selamanya oleh keluarga. Korban meninggal di rumah sakit Herna, Medan karena penyakit DBD.

Kasiran, kakek korban, saat berbicara kepada wartawan, tampak merasa kecewa dengan pemerintah setempat. “Permasalahan DBD sudah disampaikan ke pihak kelurahan. Tapi tetap saja tidak ada tindak lanjutnya”, ucap Kasiran. Hal yang membuat hati Kasiran terasa miris, Pemko Pematangsiantar (Dinas Kesehatan), baru melakukan foging setelah cucunya menjadi korban. “Apa setelah ada korban jiwa, baru dilakukan pembasmian”, ketus Kasiran, kesal.

Sementara, Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular di Dinas Kesehatan Pematangsiantar, Esriani Saragih, ketika ditemui Senin (25/5) diruangan kerjanya mengakui kalau saat ini di Kota Pematangsiantar terdapat 10 kasus (penderita) demam berdarah, dengan catatan minus kasus yang terdapat di Kelurahan Banjar.

Kasus itu terdapat di Kelurahan Sigulang Gulang 4 kasus, di Kelurahan Kebun Sayur 3 kasus dan masing masing satu kasus terdapat disejumlah kelurahan lainnya di Kota Pematangsiantar. Data yang dimiliki Dinas Kesehatan itu, terdaftar hanya sampai tanggal 16 Mei 2009 yang lalu. “Untuk Kelurahan Banjar, Dinkes (Dinas Kesehatan) sudah mendapatkan informasi dan foging telah dilakukan”, sebut Esriani Saragih.

Katanya, untuk melakukan foging, Dinas Kesehatan memiliki standart khusus (prosedur). Terlebih dahulu, Dinas Kesehatan mencari tahu kebenaran dari DBD di suatu daerah. Jika positif terdapat DBD, berdasarkan informasi dari rumah sakit, selanjutnya Dinas Kesehatan akan melakukan penyelidikan epidimeologi di daerah yang dimaksud. Penyelidikan dilakukan selama 2 pekan dan jika kembali korban meninggal bertambah, barulah Dinas Kesehatan melakukan foging (pengasapan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar