Jumat, 22 Mei 2009

Demam Berdarah di Panei

Panei “Diserang” DBD, Satu Korban Meninggal

M Gunawan Purba
Global Simalungun

Penyakit menular Demam Berdarah Dengue (DBD) “serang” Nagori Gur Gur Sawa I Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun. Dalam satu pekan ini saja, 3 korban di deteksi terjangkit penyakit berbahaya tersebut. Bahkan satu diantaranya meninggal dunia akibat ganasnya DBD itu.

Joner Simanjuntak, pria berusia 58 tahun ini korban meninggal dunia, setelah di vonis dokter rumah sakit Harapan Kota Pematangsiantar, menderita penyakit DBD. Simanjuntak menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (21/5) setelah dirawat di rumah sakit Elisabet Medan beberapa hari yang lalu. Korban di bawa ke rumah tempatnya tinggal di Nagori Gur Gur Sawa I, Jumat (22/5).

Informasi yang dihimpun wartawan, Jumat (22/5) dari warga setempat menyebutkan, penderita yang “diserang” DBD semakin bertambah di Nagori Gur Gur Sawa I. Jika kemarin Joner Simanjuntak salah satu korban yang telah meninggal dunia, saat ini dua warga juga sedang menjalani perawatan akibat penyakit DBD di rumah sakit umum (RSU) Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar. Mereka adalah dua bersaudara Ritwati Br Purba (15) dan Nova Br Purba (13).

F Siburian salah seorang warga menilai, semakin bertambahnya jumlah penderita Demam Berdarah Dengue di Nagori (Desa) mereka, tidak terlepas dari kurang tanggapnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun terhadap bahaya DBD. Padahal, kekhawatiran warga akan bahaya DBD telah disampaikan kepada Pemkab Simalungun Pangulu Nagori dan Dinas Kesehatan Simalungun.

Hal lain yang membuat warga kecewa, warga sudah pernah menghubungi aparat pemerintahan agar mengantisipasi perkembangan bibit nyamuk Demam Berdarah (Aidest Aigyti), setelah diketahui ada korban, Namun hal itu, tidak juga dilakukan pemerintah. “Kini warga semakin khawatir”, ujar Siburian. Keiinginan warga itu, disampaikan langsung kepada Pangulu (Kepala Nagori/Desa) dan seorang bidan di desa tersebut.

Menurut Siburian, korban Joner Simanjuntak diketahui menderita DBD sekitar dua belas hari yang lalu. Karena di rumah sakit Pematangsiantar dianggap tidak sanggup, sehingga Joner Simanjuntak dipindah ke rumah sakit Elisabet Medan. “Sayang, tuhan berkehendak lain. Demam berdarah yang dideritanya, mengakhiri hidupnya”, sebut Siburian yang dikenal sebagai tokoh masyarakat di Nagori Gur Gur Sawa I. Siburian sangat berharap, agar di Nagorinya dilakukan foging oleh Dinas Kesehatan Simalungun, agar jumlah penderita tidak semakin bertambah.

Sementara, saat ini katanya, dua warga Nagori Gur Gur Sawa I, juga sedang “berjuang melawan” ganasnya penyakit DBD. Keduanya sedang menjalani perawatan di RSU Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar. Salah seorang pegawai RSU Dr Djasamen Saragih, membenarkan kalau Ritwaty Br Purba dan Nova Br Purba sedang dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, diduga karena sakit DBD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar