Rabu, 13 Mei 2009

Dua Warga Siantar Tewas Dihakimi Massa


Curiga Berujung Maut
Dua Warga Siantar Tewas Dihakimi Massa

M Gunawan Purba
Global Simalungun
Dua warga Kota Pematangsiantar menjadi korban keganasan warga Nagori Marihat Raja Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun, Selasa malam (12/5), sekitar jam 21.00 WIB. Akibat rasa curiga dan arogansi warga yang berlebihan, kedua korbanpun tewas “dihakimi” massa Nagori Marihat Raja tersebut.
Korban Indra Kusuma Pohan (39) penduduk Jalan Dalil Tani Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur dan Hendra Sipayung alias Aleng (35) penduduk Jalan Sipiso-Piso Kelurahan Kebun Sayur Kecamatan Siantar Timur.
Kapolsek Tiga Dolok AKP Supriono ketika dikonfirmasi Rabu (13/5) mengatakan, korban berada di Nagori Marihat atas undangan rekan mereka Lisda Br Nainggolan. Karena diundang untuk sebuah acara resepsi “kecil kecilan”. Tanpa berpikir panjang, kedua korban dan satu lagi teman mereka yang lolos dari amukan “maut” warga, Romauli Br Sidabutar, berangkat menuju rumah Lisda Br Nainggolan.
Naas bagi kedua korban, “masuk” Nagori Marihat Raja bias namun “keluar” tidak bias. Saat mengendarai sepeda motor menuju pulang, di tengah jalan, mereka dihadang ratusan massa yang terdiri dari warga sekitar. Merasa tidak ada melakukan kesalahan apapun, korban-pun menghentikan laju sepeda motornya. Dasar lagi apes, begitu turun dari sepeda motor, kedua korban langsung dihujani pukulan mentah. Aksi main “hakim” sendiri tanpa tahu kebenaran peristiwa yang dilakukan warga Nagori Marihat Raja, tidak mengenal rasa kasihan. Kedua korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi berhasil mengetahui peristiwa penganiayaan secara missal itu, setelah mendapat laporan dari salah seorang warga setempat juga. Saat itu, warga tersebut mendatangi Polsek Tiga Dolok dan memberitahukan peristiwa penganiayaan yang ia lihat. Tanpa berpikir panjang, Kapolsek Tiga Dolok AKP Supriono langsung memerintahkan Kanit Reskrim Aiptu B Hasibuan untuk turun ke TKP.
Bahkan, ketika polisi mencoba untuk menghentikan amukan massa, sempat gagal, karena warag yang sudah kerasukan setan itu melarang polisi untuk mengamankan korban. Meski akhirnya, polisi berhasil meyakinkan warga dan berhasil menyelamatkan wanita (Romauli Br Sidabutar) rekan korban dari tangan warga. Sedangkan korban saat itu, sudah tidak bernyawa lagi, dibawa ke RSU Dr Djasamen Saragih untuk di visum.
.
22 Warga diduga pelaku Pembantaian Ditangkap

Lebih lanjut AKP Supriono mengatakan, sesuai pengakuan Romauli br Sidabutar yang mengenal para pelaku pembantaian teman temannya itu maka, keesokan harinya Rabu (13/5) dibantu personil Reskrim dan Intel Polres Simalungun, melakukan penangkapan terhadap pelaku penganiayaan terhadap korban. Sampai dengan kemarin, 22 orang warga Nagori Marihat Raja berhasil ditangkap polisi, yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Dedy Supriadi. Saat ini para pelaku mendekam di sel tahanan Polres Simalungun untuk kepentingan peneyelidikan dan penyidikan.
Data yang diperoleh Global, dari 22 orang pelaku, 18 orang diantaranya berinisial AS (26) warga Marihat Raja, RM (23), ES (20) pelajar SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), SS (35), LS (38), JS (27), RM (22), HS (49), JS (32), GS (23), FM (26), ES (44), IS (24), JM (23), LSM (47), MLR (28), DP (40) dan JT (26). Saat hendak ditangkap, sejumlah pelaku berupaya melarikan diri kea real persawahan yang ada di sekitar pemukiman warga. Untuk mengamankan jalannya penangkapan, polisi difasilitasi dengan senjata api laras panjang dan pendek. Kemudian, untuk mengangkut pelaku, polisi menggunakan truk Dalmas.

Pematangsiantar, 13 Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar